Minggu, 22 Oktober 2017

Pengalaman Memilih Tempat Kuliah

Lagi-lagi aku mau berbagi cerita nih but agak flashback gak apa-apa yaa. Mungkin bisa sedikit menambah (lebih tepatnya nambahin bingung hehe) apa ya, wawasan lah buat yang kepengen kuliah di beberapa kampus yang pernah aku coba ikutin test-test nya nih (hidup gue penuh ujian kayaknya ya....test mulu wkwk). Okay, get started!

1. JALUR SBMPTN

Adik-adik jaman now nyebutnya SBMPTN kan yaa, ituloh ujian masuk perguruan tinggi negeri. Kalau jaman ku dulu namanya SNMPTN jalur ujian tertulis. Ceritanya, dulu aku punya cita-cita jadi dokter tapi harus bisa masuk PTN (syarat investor aka. bapake, mahal kan ya swasta mah huhu). Yaa, aku gak berani muluk daftar UI atau Unpad hehe (ku sadar otak hixxx) so, aku pick this two: UNS (Universitas Sebelas Maret, Solo) dan UIN Jakarta (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) ku pilih ini bukan berarti kampus ini gampang masuknya yaa BIG NO! Tingkat kesulitan pasti sama apalagi fakultas kedokteran, tapi ku pilih 2 kampus itu based on passing grade ku dan banyaknya peminat. But, lagi-lagi aku gak se-percaya diri itu dan aku ambil kelompok ujian IPC (campuran wkwk: jurusan IPA & IPS). Untuk kelompok ujian IPC boleh memilih 2 jurusan IPA dan 1 jurusan IPS, yang IPA nya sudah yaa, FK UNS dan FK UIN Jakarta, so IPS nya ku ambil jurusan Manajemen di UIN Jakarta juga. Pada saat itu jurusan ini passing grade nya lumayan tinggi untuk di jurusan IPS dan akreditasinya A, tapi sah aja kan kalau punya cita-cita tinggi hehe. Tapi teteup ku berharap pada FK, please...


Hebat kaaan masih ada kartu ujiannya hehe, btw semua berkas-berkasku masih tersimpan rapiiih dari jaman old sampai right now. 

Testnya gimana sih? Ya Allah, susyaaah... mana kalau salah pointnya -1. Tapi buat adik-adik yang rajin belajar, pasti bisa deh jalanin SBMPTN. Menurutku, usahakan aja dijawab semua yaa, karena kalau cuma mentingin jawaban yang kamu yakin benar, aku aja gak yakin semua wkwk. Hasil tidak pernah mengkhianati usaha kok, dan Allah pasti akan kasih yang terbaik. Jangan lupa berdoa dan jangan dibawa stress yaa, santai aja tapi serius. Alhamdulillah, di SNMPTN ini aku LOLOS di jurusan IPS (syedih sebenarnya karena gak jadi menjadi Dokter) tapi ku bersyukur dikasih kesempatan untuk lulus di seleksi tingkat nasional ini yang kuota diterimanya itu kecil sekali. Kalau tidak salah, waktu itu kuota SNMPTN ujian tertulis untuk jurusan Manajemen UIN Jakarta cuma 30-40 orang se-Indonesia. 

2.  SIPENCATAR STPI CURUG

Dari dulu aku memang sudah interest di dunia aviasi. So, aku juga gak mau ketinggalan untuk ikut seleksi calon taruna penerbangan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug. Agak nekat sih soalnya fisik kurang mendukung (mata minus 0,25 dan kurang tinggi hehe). Tapi gak salah kan kalau mencoba, siapa tau rezeki. Engga kok, aku bukan mau jadi pilot duh waktu itu latihan bawa mobil aja ngeri apalagi bawa pesawat. Aku ambil jurusan yang jenjang pendidikannya paling tinggi yaitu D4 (setara S1, karena yang lainnya D1-D3). Cuma ada satu jurusan jenjang D4, yaitu Teknik Navigasi Udara. Sumpah gue gak tau itu bakal apaan wkwk, tapi ya aku ambil yang jenjangnya tertinggi aja.


Tahap pertama as always Administrasi, ada nilai minimal UN untuk mata pelajaran tertentu. Alhamdulillah lolos, ku lanjut ke tahap TPA (Tes Potensi Akademik). Soal-soalnya ada psikotest, matematika, dan bahasa inggris (kalau gak lupa ya, udah lama bgt cyin). Soalnya banyaaaak banget, saingannya juga banyak banget, ujiannya di Hanggar STPI, dan diawasin sama kakak-kakak taruna yang ganteng jadi semangat deh (haha skip). Tiba saat pengumuman, dan aku dinyatakan lulus alhamdulillah. Lanjut ke tahap kedua, tes kesehatan dan interview. Ini nih yang kayaknya bakal skakmat banget wkwk tes kesehatan dan lengkap bangettt... Pertama tes mata, tuh kan bener mataku minus, nebak huruf salah, hiks pasrah. THT, gigi, tinggi dan berat badan, buta warna, EKG, rontgen, urine, darah, ambeien, dan fisik by dokter umum (disuruh buka baju dan jalan lurus, malu bgt parah wkwk). Keesokan harinya, interview sama bapak-bapak dari Kemenhub sih kayaknya yang jadi dosen disana juga (bapak galak banget parah). Ditanya2in matematika dong tanpa kalkulator, disuruh LBB juga (baris-berbaris komando sendiri), dan gue sempet dibilang genit karena senyum terus hahaha (bapak sih bikin tegang, gak paham bener deh). Yasudah lah cuma sampai tahap itu aja dan failed to be a cadet.

3. USM STAN


Terrrr-kepengen banget masuk sini tuh; Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Siapa siiih yang gak mau nanti kerjanya di Kementrian Keuangan? Orang tua mana sih yang gak bangga kalau anaknya bisa masuk kampus yang satu ini? Pendidikannya gratis pula sampai lulus dan penempatan kerja gak usah pusing nyari kesana kemari. So, untuk kampus yang satu ini aku gak ketinggalan buat ikutin seleksinya. Sama seperti yang lain, pertama seleksi administrasi dan ada batas nilai kali ini raport yang jadi penilaian (jaman ku ya). Setelah lolos admin, lanjut TPA (Tes Potensi Akademik); soal psikotest, pengetahuan umum, matematika, dan bahasa inggris. Waktu itu aku ujiannya di GBK, penuh shaaaay luar biyasahhh. Tipsnya, asah logika berfikir cepat dan banyak-banyak ibadah ya, kayaknya itu deh yang bisa nolong hehe. Good luuuuck!

Rabu, 23 Agustus 2017

AUDITOR? The one of accountant's dream

Halloooo...

Aku mau melanjutkan postingan pengalamanku yang sempat ketunda. Maklum sekarang hectic parah, kerjaan di kantor ga ada habisnya hiks...

Aku punya cerita sedikit di masa-masa kegalauanku dulu saat failed di GMF sambil membangun semangat untuk start cari kerja lagi *sighhhhh* Mungkin memang sudah garisnya ya apapun yang kita hadapi kemarin, mempengaruhi apa yang akan kita jalani ke depannya (ini ngomong apa sih sorry bertele-tele wkwk). Aku inget banget banget apa yang sempet disampaikan salah satu direksi GMF pada saat pantukhir lalu. He said, "kalau nanti hasilnya ga sesuai harapan, jangan putus asa ya. kamu masih muda dan pengetahuan akuntansimu bagus, carilah pengalaman di KAP jadi auditor 3-4 tahun. nanti setelah dari situ apply lagi di GMF kamu bisa dapat posisi lebih tinggi dari ini". God's hand works by that advice! Seminggu kemudian setelah pengumuman final dari GMF, aku dapat panggilan untuk menjadi junior auditor di salah satu KAP (Kantor Akuntan Publik) yang menurutku middle up lah walaupun bukan Big-10. Aku jalani tes nya cukup dengan wawancara user. Entah gimana jalanku waktu itu benar-benar dimudahkan. Aku diterima cukup satu kali panggilan, dan sudah bisa mulai bekerja besok harinya. Batinku, omongan pak direksi GMF waktu itu kok jadi nyata ya? Dari situlah semangatku hidup lagi, aku yakin suatu saat aku bisa wujudkan cita-citaku lebih tinggi.

Pengalaman menjadi junior auditor cukup mengagetkan hahaha. Aku yang belum punya pengalaman apa-apa diharuskan mengaudit sebuah perusahaan. Yaa, baru beberapa hari training mempelajari apa saja yang harus disusun dalam membuat suatu penilaian atas keadaan keuangan suatu perusahaan dan aku langsung ditugaskan mengaudit salah satu BPR (Bank Perkreditan Rakyat) swasta. Aku yang waktu itu benar-benar bingung, apa bisa aku menilai suatu perusahaan dalam 1 annual period yang hanya berdasarkan data-data mentah dan laporan keuangan internal mereka sedangkan aku sama sekali belum pernah bekerja secara langsung di bidang akuntansi huaaaa...

Tapi ya disitulah tantangan dan ilmunya, benar-benar pengalaman mahal menurutku. Aku ditempatkan di BPR itu dengan satu teman sebaya yang sudah lebih senior menjadi junior auditor di KAP tempatku bekerja. Aku mempelajari bagaimana cara dia memeriksa dan membuat pendapat atas apa yang diaudit, lalu menyusun laporan-laporannya. Kami diberi waktu 1 minggu untuk menyelesaikan proses audit tersebut. What an amazing time! Bisa selesai dooong benar-benar seminggu itu (untuk laporan hasil auditnya saja ya) selanjutnya kami punya team leader yang bertanggung jawab untuk membuat suatu keputusan atas hasil audit eksternal BPR tersebut dan menginfokan kepada perusahaan.

Selesai sudah project audit pertamaku, selanjutnya aku diberi tugas untuk handle audit salah satu perusahaan Dapen (Dana Pensiun) di Kota Batam. Tapi......namanya juga hidup yang penuh dengan pilihan. Saat sedang menikmati pekerjaan sebagai auditor, aku dapat panggilan dari sebuah maskapai yang in that time being my first passion. Aku izin 1 hari untuk bisa mengikuti tes di maskapai tersebut dan entah memang masih ada rezekinya biar bisa bekerja di maskapai, aku lulus dan sudah harus langsung taken contract 3 hari kemudian. Aku yang baru bekerja selama 3 minggu di KAP, sudah harus memutuskan untuk resign karena aku akhirnya memilih untuk bekerja di maskapai Xpress Air.


Thank you for a great experience about 3 weeks 
KAP NOOR SALIM, NURSEHAN, & SINARAHARDJA